Dewasa ini
jumlah perempuan yang terjun langsung dalam kehidupan masyarakat semakin
meningkat.Hal tersebut ditandai dengan mendominasinya perempuan ke berbagai
sektor yang semula dimonopoli oleh kaum laki-laki.Bahkan perempuan pun sudah
tampil dalam bidang dakwah walaupun jumlahnya tak sebanyak perempuan-perempuan
yang memerankan bidang lainnya.
Sebagian besar dari kaum
perempuan cenderung mengabaikan bahkan menjauhi aktivitas dakwah itu
sendiri.Pada umumnya “kelangkaan” tenaga dakwah dari kalangan perempuan
disebabkan sedikitnya pemahaman mengenai pentingnya peran dakwah,serta
kurangnya kemampuan dakwah oleh perempuan dikarenakan minimnya ilmu pengetahuan
keislaman dalam bidang dakwah yang dimiliki.
Allah mewjibkan amar ma’ruf nahi
munkar pada umat ini.Baik itu laki-laki maupun perempuan,memiliki tugas yang
sama dalam hal menegakkan nilai-nilai kebenaran dan menghapuskan praktek-praktek
kemunkaran yang terjadi di masyarakat.Allah Swt berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.”(Qs.At-Taubah 71)
Ayat tersebut
menjelaskan bahwa wanita pun memiliki peranan dalam dunia dakwah. Pentingnya
partisipasi wanita dalamhal ini dikarenakan wanita lebih mampu dari laki-laki
dalam berkomunikasi dengan baik pada wanita lain,banyaknya muslimah yang
membutuhkan bimbingan dalam hal beragama,wanita memiliki kedudukan yang agung
dan derajat tinggi di sisi laki—laki seperti suami,saudara,anak,kerabat,maka
hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengajak kebaikan pada mereka,selain itu
jika kita menginginkan negara ini memiliki generasi bangsa yang baik maka
didiklah para wanita dengan baik agar kelak melahirkan generasi yang baik pula.
Sejak
zaman dahulu kaum muslimah telah memegang peran penting dalam kemajuan agama
islam melalui dakwah.Mereka memiliki semangat yang tinggi untuk saling
menasihati dalam kebenaran serta melarang kemunkaran sesuai kesanggupan
mereka.Amar ma’ruf nahi munkar ditegakan dalam berbagai aspek seperti
aqidah,hukum,akhlaq,perbudakan dan lainnya kepada kalangan
keluarga,umum,ulama,juga para pemimpin dengan berbagai cara seperti memberikan
jasa,nasihat,penjelasan,teguran keras,bahkan ancaman sekalipun.Misalnya,ketika
perang Yarmuk semakin menjadi,sebagian dari kaum muslim hendak melarikan
diri,maka kaum muslimah menghalau mereka dengan cara memukul siapa saja yang
lari,sambil mengatakan:”Kalian hendak
kemana?kalian akan maninggalkan kami untuk orang-orang kafir bangsa asing
itu!.” Akhirnya kaum muslimin termotivasi untuk bertahan di medan perang.Selain
itu,Aisyah pula berperan dalam pengumpulan hadits,Hafsah binti Sirin menyuruh
para pemuda untuk memanfaatkan masa mudannya,Ummu Darda melarang Abdul Malik
bin Marwan melaknat pembantu.Dan masih banyak lagi kisah-kisah lainnya.
Saat
ini peluang wanita dalam dunia dakwah semakin terbuka ,terlebih perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menjadikan segala hal mudah
di akses,ditambah lagi berjamurnya lembaga pendidikan maupun sosial yang
menunjang kemajuan dakwah islam.Berbagai cara bisa di tempuh wanita untuk
berperan dalam dakwah seperti memberikan kuliah,seminar,menjadi aktivis
sosial,guru,perawat rohani islam,pembimbing di lapas wanita,konselor,sebagai
tenaga profesional dalam kegiatan perencanaan dan pengelolaan pengembangan
masyarakat islam di semua direktorat,menjadi penulis di berbagai media,menjadi
mubalighah dan lain-lain.
Peranan
muslimah tersebut merupakan bagian dari agenda perubahan umat Islam.Wanita
diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaikny pada keluarga dan masyarakat
melalui kecerdasan serta potensinya.Ketika seorang wanita melakukan aktivitas
dakwahnya,ia mesti mendapat izin dari penanggung jawab dirinya seperti orang
tua atau suami bagi yang telah berkeluarga,ia juga harus memastikan bahwa
tugasnya dalam keluarga tidak terabaikan. Dalam dunia profesionalnya bukanlah
sebatas mangharap materi semata akan tetapi untuk beribadah,karena pada
hakikatnya seluruh hidup kita hanya untuk ibadah.Wallahu a’lam bishshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar