Hijrah.Istilah
tersebut mungkin tidak asing di telinga sebagian orang.Hijrah sering diidentikan dengan berpindahnya Nabi Muhammad saw
dari makkah ke madinah untuk berdakwah.Padahal istilah tertsebut memiliki makna
yang lain selain berpindah,seperti menyingkir dan mengungsi.Dalam Kamus Bahasa Indonesia,hijrah berarti berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dr suatu
tempat ke tempat lain yg lebih baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan,dan
sebagainya).
Sebelum
Nabi Muhammad saw,Nabi Ibrahim as telah diperintahkan terlabih dahulu untuk
berhijrah.Selain karena Allah Swt ingin menguji keimanan beliau juga karena
untuk menghindari kemusyrikan yang merajalela di negeri tempatnya tinggal
tersebut,mengharuskan nabi Ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismail ke sebuah
wilayah tandus tak berpenghuni yang bernama Makkah,kemudian meninggalkan
mereka.
Dalam doa
nabi Ibrahim yang tercantum dalam Qs.Ibrahim;37 berbunyi:
“Ya
Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat,
maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah
mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Tampaklah
jelas pengorbanan nabi Ibrahim untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Setelah ditemukannya air mata zam-zam
di tanah tandus tersebut,mulailah orang-orang berdatangan untuk menetap di
sana.Nabi Ibrahim kemudian kembali ke mekkah untuk menemui istri dan
anaknya,Ismail,serta melaksanakkan perintah Allah yang selanjutnya, yaitu
membangun ka’bah,setelah ka’bah berdiri,berkembanglah kehidupan sosial di
negeri itu,ditandai dengan banyaknya orang yang berhaji ke Baitullah.
Pelaksanaan hijrah nabi Ibrahim
tersebut memberikan pelajaran bagi kita selaku umat muslim untuk selalu
berusaha memperbaiki kehidupan.Bahkan sebuah keluarga yang bertransmigrasi
kemudian mereka dapat mengembangkan segala potensi untuk merubah kehidupannya,
baik dari aspek ekonomi,religi,hubungan antarkeluarga,hubungan sosialnya lebih
baik dari sebelumnya,maka mereka dapat dikatakkan “Berhasil” dalam
hijrahnya.Begitu pula seseorang yang menuntut ilmu jauh dari kampung halamannya
dengan sungguh-sungguh,kemudian ketika ia kembali ke tempat tinggalnya semula
dan memberikan kontribusi yang menjadikan kampung halamannya berkembang,ia juga
“Berhasil” dalam berhijrah.
Perlu kita ketahui bahwa alasan
berhijrah bukan hanya sekedar perubahan ekonomi dengan melimpahnya materi,namun
untuk membangun kehidupan yang diridhai Allah Swt.Wallahu A'lam bisshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar