BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seiring
pesatnya perkembangan zaman di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi,makin
marak pula penelitian mengenai peran karakter bagi kesuksesan seseorang.Hal itu
di tandai dengan mencuatnya wacana IQ(Intelligence Quotient),EQ(Emotional
Quotient),SQ(Spiritual Quotient) Dan ESQ(Emotional Spiritual Quotient) yang
sudah tidak asing lagi terdengar di telinga sebagian orang.
Pada
umumnya orang beranggapan bahwa keceerdasan hanya berkaitan dengan ilmu
pengetahuan,ukuran intelektualitas,dan kepandaian semata.Walaupun kecerdasan
terkadang dikaitkan dengan aspek spiritualitas,tapi itu pun hanya sekilas.
Bahkan
ada muslim yang menganggap bahwa al-qur’an tidak berpengaruh apapun dalam
membentuk kecerdasan yang ada pada diri manusia.Padahal al-qur’an dapat
digunakan sebagai kekuatan,pemicu,penuntun kecerdasan.Tapi hanya sedikit yang
menyadari hal tersebut.Sedangkan sudah jelas bahwa al-qur’an merupakan sumber
segala disiplin ilmu.
Oleh
karena itu penulis tertarik untuk mengkaji pengaruh al-qur’an dalam kecerdasan,sehingga
diangkatlah karya tulis yang berjudul ‘‘Kecerdasan
dalam Pandangan Al-Qur’an’’
B.Rumusan Masalah
Dikarenakan
luasnya masalah dalam pembahasan ini,maka penulis membatasi rumusan masalah
sebagai berikut:
- Bagaimana mengenal fleksibelitas al-qur’an?
- Apa tujuan al-qur’an dalam kecerdasan?
- Bagaimana menjadi cerdas melalui al-qur’an?
- Apa saja macam macam kecerdasan?
- Bagaimana allah membimbing dalam kecerdasan?
BAB II
KECCERDASAN DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN
٤ علمه البيان٣
خلق الإنسان ٢ علم القرآن ١ الرَّحْمَنُ
(Tuhan) Yang maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al quran, Dia
menciptakan manusia,Mengajarnya pandai berbicara.(Qs.Arrahman 1-4)bjj
A.Mengenal
Fleksibelitas Al-Qur’an
Maha
suci Alah yang telah menurunkan puncak dari segala kitab samawi pada makhluknya
yang terbaik.Al-qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab kitab
sebelumnya.Perlu kita pahami bahwa hanya al-qur’anlah bacaan yang di pelajari dan diketahui
sejarahnya secara mendetail baik dari segi ayatnya,masa,tempat,sebab sebab
diturunkannya,juga keadaan penerimannya yaitu nabi SAW.
Al-Qur’an
telah dikenal beribu tahun yang lalu,isinya sesuai dengan keadaan zaman yang
terus berkembang dan terpelihara secara abadi serta dijaga oleh para malaikat
di lauh almahfudz.
ذلك
الكتاب لاريب فيه هدًًى للمتقين
Kitab (Al quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa.(Qs.Al-Baqarah 2)
Sebagai hudan li nas al-qur’an memberikan
petunjuk bagi siapa saja tak mengenal kulit,bangsa,kasta,budaya,bahkan
keyakinan.Contoh nyatanya saja,tak sedikit dari orang kafir yang dapat menyerap
berbagai informasi dari dalam al-qur’an.Bagaimana dengan kita sebagai muslim
yang mengimaninya? Tentu saja kita bisa mendapatkan yang lebih dari itu.
Dalam
Qs.Al-Baqarah 38 Allah menjanjikan adanya petunjuk yang akan membebaskan dari
rasa takut dan sedih,QsThahaa 123-124 juga menyebutkan bahwa dengan petunjuk tersebut
kita tidak akan celaka dan tersesat.
Al-Qur’an pula
memposisikan dirinya sebagai bacaan.Quraish Shihab(2008:21) menyebutkan bahwa
al-qur’an secara harfiah berarti ‘Bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan’
Al-qur’an Al-Karim berarti ‘Bacaan Maha sempurna dan Maha mulia’.
Nabi Muhammad
SAW ketika menerima al-qur’an adalah orang yang umii begitu pula keadaan
masyarakat saat itu yang masih terbelakang,tak banyak yang sudah mengenal baca-tulis.Bacaan
yang maha sempurna ini dimaksudkan agar
Mereka dan generasi selanjutnya
membacanya.
Ali
ibn Thalib menyebutkan 3 perkara yang akan menambah kesajahteraan badan dan
menghilangkan dahaga yaitu: gosok gigi,berpuasa dan baca qur’an.
Alqur’an memiliki kedudukan tinggi & fungsi
luas tak terbatas.Dengan adanya nama nama lain dari al-qur’an seperti
Adz-dzikra(peringatan) An-nur(cahaya) Asy-syifa(penawar) Al-furqan(peembeda)
Al-bayan(penjelas) Dll,memudahkan Al-qur’an dapat diterima,dipahami dan
diamalkan secara benar.
Biasanya alasan penamaan
dikarenakan banyak dari kata kata tersebut terdapat dalam ayat antara lain
Firman Allah Ta’ala:
تبارك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعلمين نظيرًا
Maha
Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al quran) kepada hamba-Nya, agar
dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.
Qs.Al-Furqan 1)
Itulah
alasan mengapa al-qur’an disebut al-furqan.Adapun firman lain yang menunjukan
al-qur’an disebut adz-dzikra:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا
الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(Qs.Al-Hijr 9)
Ketika kita
membaca atau mendengar lantunan ayat ayat suci al-qur’an,kita akan tenggelam
dalam lautan kalimat kalimat indah yang
melukiskan segalanya.
Sungguh maha
benar Allah atas segala firmannya.
B.Tujuan Al-Qur’an dalam kecerdasan
1.
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an
menurut bahasa berasal dari kata qara’a yang artinya bacaan.Sedangkan menurut
istilah Al-qur’an adalah kalam allah yang diturunkan secara berangsur angsur
kepada nabi Muhammad Saw dan umatnya melalui perantara malaikat jibril.
2.Pengertian
Kecerdasan
Apa
perbedaan pintar dan cerdas? Pertanyaan tersebut mungkin sering terlontar di
kalangan masyarakat,namun hanya sebagian dari kita yang mengetahui secara pasti
perbedaannya.
Kepintaran
adalah kemampuan menyerap informasi.Ketika seseorang membaca buku atau membaca
situasi di sekitarnya kemudian ia mendapat informasi dari apa yang ia lakukan
sebelumnya,itu bisa di katakan pintar.Orang pintar memiliki banyak pengetahuan
tapi tak jarang hal itu menghambatnya dalam menetukan sikap dan pengambilan
keputusan.
Kecerdasan
adalah kemampuan mengelola kepintaran.Misalkan seorang ketua tim yang memiliki
sejumlah anggota,mereka bekerja pada sebuah EO.Sebagai ketua tim yang cerdas ia
pasti mampu memanage anggota dengan
kemampuan yang berbeda dan memberikan
tugas pada mereka sesuai dengan tempatnya.
Kita di ciptakan
oleh Allah SWT dengan kecerdasan tertentu dan untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu pula.
Howard Gardner
seorang profesor pendidikan universitas Harvard membagi tipe kecerdasan menjadi
7 yaitu: Linguistik/bahasa,Logika,Spatial/ruang,Intrapersonal,Interpersonal,Kinetis,Naturalis.Yang
lebih di kenal dengan kecerdasan ganda.
Singkatnya,Kecerdasan
adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan
cara tertentu.
3.Al-Qur’an
sebagai Qur’anan Arabiyyan
“Bahasa”
adalah alat komunikasi kompleks yang telah digunakan sejak manusia ada.Bahasa
memiliki fungsi sosial dan kultural.Bahasa juga dapat menunjukan identitas dan
ukuran intelektualitas seseorang.
Al-qur’an
di turunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia.Bahasa yang di
gunakan adalah bahasa arab.Bahasa arab kitab(al-qur’an)
memiliki intensitas keindahan yang luar biasa dibandingkan dengan bahasa arab amiyah(arab pasar atau bahasa
sehari-hari) ataupu bahasa arab fushha(yang
memperhatikan gramatikal,biasa digunakan di sekolah-sekolah).
M.Djarot
Sensa ( 2004:6) menerangkan bahwa al-quran sebagai Qur’anan Arabiyyan memiliki
empat fungsi yaitu agar:
§
Menggunakan akal
Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam
bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).(az-zukhruf:3)
§
Menjadi orang bertaqwa
(Ialah) Al-Qur’an dalam bahasa
Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertaqwa.(Az-zumar:28)
- Mau menuntut ilmu
كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُون
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk
kaum yang mengetahui.(Fushilat:3)
- Sebagai peringatan
“….وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ
حَوْلَهَا……”
……Untuk memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul
Qura (Mekah) dan orang-orang yang di sekitarnya…..(Al-An’am:92)
4.Rangsangan
dari al-qur’an
Sebuah
blog menyebutkan bahwa ketika kita membaca huruf hijaiyyah, alif ba ta tsa
dst..kelenjar pitulary(dalam otak) akan memproduksi hormon tertentu yang
dilakukan lidah terhadap simpul syaraf yang banyak terdapat di rongga
mulut.Kelenjar lidah berefek pada kelenjar pineal sehingga memberikan rasa
teduh,tenang,tentram ketika berdoa dan membaca alqur’an dengan benar.
Selain
memberikan ketenangan pada pembacanya,secara mendasar al-qur’an diturunkan
untuk mencerdaskan manusia agar bisa hidup dalam hidayah Allah SWT dan tidak
menyimpang dari jalanNya.
Al-qur’an mendorong manusia agar
melakukan hal-hal yang dapat membentuk kecerdasam yaitu:
a.
Agar menggunakan akal
Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam
bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).(az-zukhruf:3)
Al-qur’an
adalah firman Allah yang sangat jelas kandungannya dan hanya kaum yang mau
berfikirlah yang mampu memahami maksud yang tersirat di dalamnnya.
b.
Untuk di tafakuri
مَا
نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ…
…Apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka memikirkan.(Annahl:44)
c.
Agar menjadi penuntut ilmu
Kitab yang
dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui.(Fushilat:3)
Al-Qur’an pula dapat
menimbulkan kecerdasan yang mengaktualisasikan indra,anggota
tubuh,akal,pikiran,hati dan jiwa.
Allah SWT menganugerahkan
indra yang memiliki kekuatan untuk menerima informasi-informasi tertentu sesuai
fungsinya.Manusia bisa cerdas karena otak dan syaraf berhubungan erat dengan
alat indra yang berpotensi dalam mengembangkan kecerdasan manusia.
Dalam penglihatan dengan
mata sebagai perantara,kita mampu melihat karunia yang tak terhingga jumlahnya
seperti kasih sayang dan cinta Allah SWT bahkan pada hal hal yang kecil
sekalipun.Telinga sebagai alat pendengaran apabila telah mengalami pencerdasan,ketika
mendengar kalimat Allah dan ayat al-qur’an akan membuat hati bergetar dan
menambah keimanan.Pencerdasan yang di
lakukan dengan lidah adalah kemampuan memilah kata kata yang baik untuk di
ucapkan agar berkenan di hati orang-orang.
Anggota tubuh kita gunakan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat penghambaan seperti
shalat,ibadah haji,jihad fi sabilillah,dsb.Tangan dan kaki merupakan bagian
dari anggota badan yang sering digunakan.Ketika kita telah memahami ayat al-qur’an
yang memerintahkan untuk menggunakan sebaik-baiknya apa yang telah Allah
berikan,maka akan tepat jika kita memanfaatkan
tangan dengan tidak melakukan saktivitas-aktivitas yang dilarang seperti
mencuri,membunuh,menyentuh yang tidak semestinya,begitu pula kaki kita tidak
akan diangkahkan ke tempat-tempat berbau maksiat,tapi dilangkahkan untuk
bersilaturrahmi,ke majelis ilmu,mentadaburi ciptaan Allah,dll.Kaki dan tangan
kita juga sering di sucikan oleh air wudlu sehingga akan mendorong kita untuk berbuat
sebaik-baiknya.
Pikiran dan akal merupakan
perangkat yang berkaitan.Pikiran berupaya mengelola serta merumuskan informasi
dan rangsangan yang diterima oleh tubuh manusia.Sedangkan akal bertanggung
jawab mengkaji lebih jauh apa saja yang disampaikan pikiran.
Allah SWT menjadikan pula
hati sebagai kekuatan dalam kehidupan manusia dan tempat menetapnya iman.Djarot
Sensa (2004;48) mengemukakan bahwa kecerdasan intelektual yang tidak di bimbing
oleh hati membuat banyak orang silau dan mendewakan kekuatannya setara dengan
tuhan,karena itu banyak orang celaka dan mencelakakan manusia-manusia
lain.Alangkah beruntungnya kita karena Allah membimbing hati kita dengan
al-qur’an
Jiwa di ibaratkan sebuah
server yang menyimpan banyak data.
Ary Ginanjar(2001:87) mengatakan “ketika jiwa
manusia mengangguk,mengetahui Allah sebagai tuhannya,maka saat itulah sifat
tuhan yang suci dan mulia muncul dari dalam godspot-nya,dari sinilah kecerdasan
spiritual bermula.
C.Menjadi Cerdas Melalui Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan sumber ilmu yang paling penting bagi umat islam,kecerdasan tidak
dapat di pisahkan dari al-qur’an,karena qur’an adalah bentuk yang tidak
menyimpang.
“Barang
siapa yang menghendaki ilmu pengetahuan hendaklah ia membaca
al-qur’an,didalamnya terdapat ilmu orang orang terdahulu & yang
kemudian.(Abdullah ibn Mas’ud)
Oleh
karena itu kita harus bersyukur karena Al-qur’an memang dimaksudkan untuk
mencerdaskan manusia.
1.Perintah untuk berfikir
Manusia merupakan حيوان ناطق (hewan
yang berfikir).Berfikir merupakan cirri khas yang membedakan antara manusia dan
hewan.Melalui potensi yamg Allah berikan,manusia mampu untuk berfikir.Kita
diperintahkan untuk berfikir dikarenakan beberapa sebab,diantaranya:
·
Adanya perumpamaan-perumpamaan.(Qs.Al-Hasyr:21)
·
Adanya
penjelasan Allah terhadap ayat-ayatnya(Qs.Yunus:24)
·
Adanya penguasaan terhadap jiwa manusia (Qs.Az-zumar
:42)
- Adanya penciptaan langit dan bumi serta bergantinya siang dan malam (Qs.ali -imran :190-191)
- Dll
2.Metode memahami al-qur’an
“Sesungguhnya
jika di dalam rumah di bacakan ayat suci al-qur’an,maka akn lapang penghuni
rumah tersebut,banyak kebajikan di rumah itu dan akan datang para malaikat maka
keluarlah setan dari rumah itu.Sebaliknya,rumah yang penghuninya tidak baca
qur’an akan mendatangkan kesempitan disamping itu kebajikan berkurang para
malaikat keluar dan masuk setan ke rumah itu.”
(Abu Hurairah 51)
Untuk
mencapai kebajikan,kebahagian serta ketenangan batin itulah,kita perlu memahami
al-qur’an agar memperoleh kecerdasan.
Ada beberapa metode yang
dapat menunjang kita dalam memahami al-qur’an diantaranya:
·
Mendengarkan
وَإِذَا
قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apabila dibacakan Al Quran,
maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat.(Qs.Al-Araf:204)
Ketika
seorang ibu hamil lalu mendengarkan lantunan indah ayat suci al-qur’an,maka
akan berpengaruh pada kondisi psikologis sang ibu,ia akan memperoleh
ketenangan,kedamaian dan ketentraman hati sehingga tercurahlah kasih sayang
yang begitu besar pada calon bayinya kemudian akan terbentuklah kecerdasan pada
anaknya kelak.
Apabila kita mendengarkan
& menyimak al-qur’an yang di bacakan maka kita akan memperoleh rahmat dan
manfaat yang begitu banyak.
·
Membaca
(٣)اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٢)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (١)اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
(٥)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا
لَمْ يَعْلَمْ (٤)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
1. Bacalah dengan
(menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia
dengan segumpal darah,3. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah, 4. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam 5. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.(Qs.Al-alaq 1-5)
Allah SWT mengawali
permulaan turunnya al-qur’an dengan ayat yang memerintahkan nabi SAW untuk
“membaca”,walaupun pada saat itu keadaan beliau adalah orang yang umii (tidak
mengenal baca-tulis).Perintah membaca tersebut bukan hanya untuk hal yang
tersurat tapi juga untuk hal yang tersirat.Bukan hanya baca ‘tulisan’ tapi juga
membaca kehidupan,membaca ciptaan Allah,membaca keagungan Allah,dsb.
Sesungguhnya Allah ialah
zat yang menciptakan mahkluk,mampu membuat nabi Saw biisa membaca walaupun
sebelumnya beliau belum pernah belajar baca-tulis.
Perintah اقرء tersebut di ulang-ulang,dikarenakan setelah
membaca berulang dan terbiasa maka akan meresap ke dalam jiwa.
Ketika hendak membaca
qur’an mulailah dengan taawudz
اعوذ با لله من الشيطان لرجيم
Dari kalimat tersebut
sudah jelas bahwa kita meminta perlindungan kepada Allah agar tidak di
pengaruhi setan-setan yang akan menyesatkan,tentu kita ketahui bahwa setan
sangat membenci al-qur’an,agar dapat memahami dan mengamalkan al-qur’an dengan
mudah tanpa gangguan setan kita perlu memohon perlindunganNya.
Hendaknya kita juga
membaca al-qur’an dengan disertai nama Allah.Untuk apa? Ketika mengucapkan
bismillah kalimat tersebut menanamkan rasa optimisme dalam diri kita karena
kita percaya bahwa dzat Allah menyertai dan memudahkan kita bukan hanya ketika
membaca al-qur’an tapi dalam segala hal,selain itu akan tertanam pula rasa
kelemahan di hadapan Allah yang maha agung.
Dalam
membaca dan mengkaji al-qur’an tidak di perkenankan untuk tergesa gesa.Hal itu menunjukan betapa tidak
sabarnya diri kita dan hasil yang didapatkan pun tidak akan maksimal,bukan
tidak mungkin akan menimbulkan kekeliruan.
Membaca al-qur’an dengan tilawah pun perlu di
tekankan,karena kita akan terhanyut menikmati spiritualitas Al-qur’an ketika
hati mampu meresapi keindahan irama dan kelembutan nada di dalamnya.
·
Menghafal
(Pada hari kiamat) akan
dikatakan kepada ahli al-qur’an ‘Bacalah dan naiklah menuju tingkatan tingkatan
surga’ Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya ketika di
dunia.Karena sesungguhnya tempat kedudukanmu berada pada akhir ayat yang engkau
baca.(HR.Tirmidzi)
Bukankah kita menginginkan
kedudukan yang tinggi disisi Allah? Dengan menghafal ayat al-qur’an dan menelaahnya
kita akan mendapatkan itu semua,selain itu metode menghafal dapat mengasah otak
agar tidak tumpul.
·
Menelaah
Menelaah al-qur’an adalah
mengupas seluk-beluk tentang ayat,isi
kandungan dan segala hal yang berkaitan
dengannya.Semakin sering menggali dan mengamalkan al-qur’an,Allah akan semakin
membukakan kandungan khazanah ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya,tentu kita
ketahui pula bahwa al-quq’an adalah sumber segala disiplin ilmu.Tanpa di
gali,maka pengetahuan yang begitu berharga tersebut akan terkubur.
·
Tafakur
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ
لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
keterangan-keterangan (mu’jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan
kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka memikirkan,(Qs.Annahl:44)
Tafakur adalah suatu
perenungan dengan melihat,mengobservasi,menganalisa sesuai dengan penglihatan
akal
·
Tadabur
Maka apakah mereka tidak memperhatikan
Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci? (Qs.Muhammad 24)
Tadabur adalah perenungan
secara menyeluruh untuk mendapatkan pemahaman optimal dari suatu ungkapan
secara mendalam.
D.Macam Macam Kecerdasan
Sebagaimana
telah kita ketahui sebelumnya bahwa pada dasarnya al-qur’an diturunkan memang
untuk mencerdaskan umat manusia.Dalam al-qur’an ada beberapa istilah kecerdasan
diantaranya:
v العقل
Allah Swt tidak
menciptakan makhluk yang lebih mulia dari pada akal,sebagaimana dalam hadits
rasul Saw:
“Pertama
kali yang diciptakan Allah adalah akal,maka Allah berkata kepadanya ‘Datanglah!
Maka dia datang,lalu dikatakan Pergilah! Maka ia pergi.Lalu Allah berkata: Demi
kemuliaan Ku aku tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia dalam pandangan ku
dari kamu(akal),karenamu aku menyiksa,memberi,membalas dan menghukum.[1]
Sesungguhnya
manusia dengan akalnya mampu memahami segala sesuatu,mampu memahami ayat-ayat
Allah dan tanda-tanda kebesaranNya.
Ada beberapa hal yang
mengharuskan untuk menggunakan akal diantaranya:
·
Agar tidak tuli,bisu,dan buta(Qs.Albaqarah 171)
·
Agar tidak membuat kedustaan terhadapNya (Qs.Al-maidah103)
·
Adanya sejumlah perintah dari Allah (Qs.Al-an’am 151)
·
Agar tidak dimurkai Allah (Qs.yunus 100)
·
Pujian hanya bagi Allah (Qs.Al-Ankabut 63)
Seorang ahli geologi muslim
dari eropa bernama Prof.Harun Musthafa mengatakan :Diantara keistimewaan islam
adalah berdasarkan akal(rasio).Islam tidak menuntut para pemeluknya untuk
membekukan kemampuan berfikir yang dimiliki akalnya,berbeda dengan pemeluk
agama lain yang menyuruh kepada para pengikutnya untuk meyakini madzhab dan
aliran serta pendapat tertentu yang di anutnya dengan membabi buta tanpa
mengetahui dan memikirkannya.
v قلب
Dalam al-qur’an Al-Qalb bermakna Al-ilmu wal
fahmu(ilmu dan faham).
maka apakah mereka tidak berjalan di muka
bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya
bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
(Qs.Al-Hajj 46)
Hati memiliki kemampuan
untuk menampung aspek keimanan dan kerohanian apabila telah melakukan pensucian
jiwa dan memiliki ilmu atas izin Allah.
“Bukankah
jika seseorang sakit tidak menjamah makanan dan minuman dia akan mati?Demikian
juga dengan hati,jika tidak diberi hikmah dan ilmu selama tiga hari hati pun
akan mati”[2]
v اولوالابصار
Kehidupan ibarat kita
sedang mengendarai motor,kita harus fokus melihat kedepan tapi terkadang perlu
juga melirik spion untuk mengetahui apa yang ada di belakang.Begitu pula
kehidupan,kita hidup di ruang lingkup hari ini dan terus bergerak menuju masa
depan yang sulit untuk di ketahui dan dijabarkan secara detail,akan tetapi masa
lalu hanya di jadikan spion yang hanya dilirik sesekali.
Seseorang yang memiliki
kecerdasan ulu-l-abshar mampu memandang jauh kedepan guna mengantisipasi
dirinya agar tidak terjerumus pada segala hal yang merugikan.Ciri-ciri dari
ulu-l-abshar ialah:
·
Dapat melihat adanya bantuan dari Allah (Qs.ali
imran 13)
·
Memperoleh pelajaran dari bukti bukti keperkasaan
Allah. (Qs.Al-Hasyr 2)
·
Megalami pengujian dari Allah dan berzikir untuk
negeri akhirat (Qs.Ash-shad 45-46)
·
Dll
v الفئاد (Fuad)
Fuad hampir semakna dengan
qalbu.Fuad bermakna pancaran hati murni yang bersih.
مَا
كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
Hatinya
tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.(Qs.Annajm 11)
v النهي (Nuha)
Nuha merupakan sebuah nama
akal pengikat,maksudnya akal tersebut menekang manusia dari apa apa yang tidak
layak di lakukan.Firman Allah dalam Qs.Thahaa 128:
Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa
banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan
(di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.
Maka
beruntunglah karena dalam diri kita terdapat semacam control yang dapat menahan
diri kita dari perbuatan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan.
v حجر (Hijrun)
Hijrun adalah akal yang
mencegah manusia dari apa yang di bisikan dorongan jiwannya.
هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ
Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang
dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.(Qs.alfajr:5)
v اولوالبا ب (Ulu-l-albab)
Menurut Al-Raghib لبّ berasal dari kata لبّ يلبّ لبّا .البّ artinya akal yang bersih.Adapun
beberapa pendapat yang menjelaskan tentang ulu-l-albab diantaranya:
Imam Al-Biqa’i: Akal yang bersih pemahaman yang cemerlang
terlepas dari semua ikatan fasik sehingga mampu menangkap ketingggian taqwa dan
menjaga ketaqwaan hati.
Al-Harali: Albab ialah sisi terdalam akal yang berfungsi untuk
menangkap perintah Allah dalam hal-hal yang dapat diinra seperti halnya sisi
luar akal untuk menangkap hakikat hakikat makhluk.Mereka adalah orang –orang
yang menyaksikan Rabb mereka melalui ayat-ayatNya.
Allah Swt memuji kaum ulul albab,mereka sering disebut dan di
perintahkan untuk bertaqwa.Merekalah manusia kompeten untuk mendalami kandungan
al-qur’an,paling banyak merenung,berdzikir,paling dalam ilmunya,paling memegang
teguh agamanya.
Dalam beberapa ayat al-qur’an menyebutkan karakteristik ulul
albab diantaranya Qs.Azzumar 17-18:
Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita
gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, 18. yang
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka
itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-
orang yang mempunyai akal.
Terdapat 3 karakter yaitu:
1.
Menghindarkan sesuatu yang di sembah selain Allah
2.
Ketergantungan.Hanya pada Allahlah menyembah.
3.
Mengaplikasikan apa yang di ucapkan
Adapun surat yang paling banyak menebutkan
karakteristik ulul albab yaitu Qs.Ar-Rad 19-24:
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari
Rabbmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal
saja yang dapat mengambil pelajaran,
20. (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,
21. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk.22. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
23. (yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
24. (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum″. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
20. (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,
21. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk.22. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
23. (yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
24. (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum″. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Karakteristik yang
terdapat pada surat
tersebut diantaranya:
1.
Mengakui ketuhanan Allah
2.
Tidak merusak kepercayaan
3.
Menyambung silaturahmiوmemperhatikan hak hak
manusia
4.
Takut pada buruknya perhitungan hari akhir
5.
Sabar terhadap kesulitan yang timbul dari tanggung
jawab
6.
Shalat dan menjaga konsistensi pelaksanaannya
7.
Takut terhadap keagungan Allah
8.
Menginfakan harta di jalan Allah
9.
Mengikuti perbuatan jelek dengan yang baik.
E.Bimbingan Allah dalam
Kecerdasan
Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. (QS.Ar-Rahman3- 4)
Allah Swt telah
menciptakan manusia dan mengajarinya untuk mengungkapkan apa yang terlintas di
hati dan fikirannya.Tanpa bimbingan Allah,nabi Muhammad Saw tidak akn
mengajarkan Al-qur’an pada umatnya.
Allah
Swt memberikan karunia yang luar biasa pada setiap insan.Curahan kasih sayang
yang tak terhingga menjadikan kita harus bersyukur karenanya.Diantara karunia
tersebut yaitu bimbingan Allah dalam mencerdaskan manusia.
Dalam
Al-qur’an ada yang disebut istilah pensibghah-an(pencelupan).Sibghah ialah
bimbingan secara langsung yang Allah berikan agar manusia cerdas.Firman Allah
dalam Qs.Al-Baqarah138:
صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ
صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
Shibghah
Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya
kepada-Nya-lah kami menyembah
Menurut Ad-Dahak dari Ibnu
Abbas yang di maksud ilmu Allah ialah agama Allah.Dengan mencelupkan diri ke
dalam ad-dien yang suci,hati akan penuh dengan ajaran agama yang Allah
kehendaki sebagai risalahNya yang terakhir.Ketika kita mencelupkan diri kedalam
ajaran islam,sampai sekecil-kecilnya organ dalam tubuh pun akan tercelup,ia
akan mengalir bersama darah,berdenyut bersama nadi dan akan nampaklah keislaman
dalam diri kita.
Pensibghahan menjadikan
islam meresap dalam diri dan membekas di hati serta mampu membentuk manusia
menjadi muslim yang memiliki jati diri dan tunduk tulus pada Allah Swt.
Selain sibghah Allah juga
memberikan karunia lain yang menunjang kecerdasan diantaranya nikmat yang dapat
memudahkan dalam kehidupan,petunjuk yang akan menyelamatkan dari kesesatan,kasih
sayang yang memberikan manfaat dan pertolongan,keberuntungan yang akan
menjadikan kita lebih bersyukur.
BAB III
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
1.Al-Qur’an
merupakan kitab maha sempurna yang Allah turunkan.Isi
kandungannya sesuai dengan
zaman yang terus berkembang.
2.Tujuan diturunkannya al-qur’an
pada dasarnya untuk mencerdaskan
manusia,agar manusia
tersebut mau berfikir,mau menuntut ilmu,mau
menggunakan akalnya.
3.Untuk
memahami al-qur’an,kita dapat menggunakan beberapa metode
misalnya melalui membaca
dengan tartil,mendengarkan kemudian di
resapi
maknanya,menghafal,menelaah secara mendalam.Al-Qur’an pula dapat
mengaktualisasikan alat indra kita agar bermanfaat.
4.Dalam al-qur’an ada
beberapa istilah kecerdasan diantaranya:
·
العقل
Mampu menerima ilmu dan memanfaatkan
potensinya
·
قلب
Dalam al-qur’an Al-Qalb bermakna Al-ilmu wal
fahmu(ilmu dan faham).
·
اولوالابصار
Mampu memandang jauh
kedepan.
·
الفئاد (Fuad)
Fuad bermakna pancaran
hati murni yang bersih.
·
النهي (Nuha)
Nuha merupakan sebuah nama
akal pengikat,maksudnya akal tersebut mengekang manusia dari apa apa yang tidak
layak di lakukan
·
حجر (Hijrun)
Hijrun
adalah akal yang mencegah manusia dari apa yang di bisikan
dorongan jiwannya.
·
اولوالبا ب (Ulu-l-albab)
Menurut Al-Raghib لبّ berasal dari kata لبّ يلبّ لبّا .البّ artinya akal yang bersih.
5.Allah
Swt membimbing manusia agar menjadi cerdas diantaranya melalui pen
sibghahan(pencelupan).
Daftar pustaka
Al-Qur’anul karim terjemahan Depag.Bandung:Syamil
Abidin,Dr.Danial Zainal.2007.Al-Qur’an for life exelance.Sdn Bhd:Pts
Millenia
Agustian,Ary Ginanjar.2008.ESQ:1 ihsan 6 rukun iman 5 rukun
Islam.Jakarta:Arga publishing.cet-42
Al-Husaini,Syaikh Kalaf Muhammad.2002.Terjemah Al-qur’an yuqawwim
aqwala,an-nafsawa,al-lisan,Jakarta Selatan:Mustaqim
Al-Maraghi,Ahmad Musthafa.1989.Terjemah tafsir Al-
Maraghi.Semarang:Toha Putra
Dedeng Rosyidin,Drs.H.M.Ag,Makalah “kecerdasan dalam pandangan
islam”,Bandung
Ngalim Purwanto,Drs.M.MP.2007.Psikologi pendidikan.Bandung:PT.Remaja
Rosda Karya
Sensa,M.Djarot.2004.Qur’anic Quotient:kecerdasan kecerdasan bentukan
al-
qur’an.Jakarta:Hikmah
Shihab,M.Quraish.2008.Lentera Al-qur’an.Bandung:Mizan
Basiclife.Blogspot.com
Hermawayne.Blogspot.com
Rihlah.Tripod.com