Sabtu, 09 Februari 2013

Kecerdasan dalam Pandangan Al-qur'an



BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
            Seiring pesatnya perkembangan zaman di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi,makin marak pula penelitian mengenai peran karakter bagi kesuksesan seseorang.Hal itu di tandai dengan mencuatnya wacana IQ(Intelligence Quotient),EQ(Emotional Quotient),SQ(Spiritual Quotient) Dan ESQ(Emotional Spiritual Quotient) yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga sebagian orang.
            Pada umumnya orang beranggapan bahwa keceerdasan hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan,ukuran intelektualitas,dan kepandaian semata.Walaupun kecerdasan terkadang dikaitkan dengan aspek spiritualitas,tapi itu pun hanya sekilas.
            Bahkan ada muslim yang menganggap bahwa al-qur’an tidak berpengaruh apapun dalam membentuk kecerdasan yang ada pada diri manusia.Padahal al-qur’an dapat digunakan sebagai kekuatan,pemicu,penuntun kecerdasan.Tapi hanya sedikit yang menyadari hal tersebut.Sedangkan sudah jelas bahwa al-qur’an merupakan sumber segala disiplin ilmu.
            Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji pengaruh al-qur’an dalam kecerdasan,sehingga diangkatlah karya tulis yang berjudul ‘‘Kecerdasan dalam Pandangan Al-Qur’an’’

B.Rumusan Masalah
            Dikarenakan luasnya masalah dalam pembahasan ini,maka penulis membatasi rumusan masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana mengenal fleksibelitas al-qur’an?
  2. Apa tujuan al-qur’an dalam kecerdasan?
  3. Bagaimana menjadi cerdas melalui al-qur’an?
  4. Apa saja macam macam kecerdasan?
  5. Bagaimana allah membimbing dalam kecerdasan?

BAB II
KECCERDASAN DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN

٤ علمه البيان٣ خلق الإنسان ٢  علم القرآن ١ الرَّحْمَنُ
            (Tuhan) Yang maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al quran, Dia menciptakan manusia,Mengajarnya pandai berbicara.(Qs.Arrahman 1-4)bjj




A.Mengenal Fleksibelitas Al-Qur’an

            Maha suci Alah yang telah menurunkan puncak dari segala kitab samawi pada makhluknya yang terbaik.Al-qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab kitab sebelumnya.Perlu kita pahami bahwa hanya al-qur’anlah  bacaan yang di pelajari dan diketahui sejarahnya secara mendetail baik dari segi ayatnya,masa,tempat,sebab sebab diturunkannya,juga keadaan penerimannya yaitu nabi SAW.
            Al-Qur’an telah dikenal beribu tahun yang lalu,isinya sesuai dengan keadaan zaman yang terus berkembang dan terpelihara secara abadi serta dijaga oleh para malaikat di lauh almahfudz.
ذلك الكتاب لاريب فيه هدًًى للمتقين            
Kitab (Al quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.(Qs.Al-Baqarah 2)


Sebagai hudan li nas al-qur’an memberikan petunjuk bagi siapa saja tak mengenal kulit,bangsa,kasta,budaya,bahkan keyakinan.Contoh nyatanya saja,tak sedikit dari orang kafir yang dapat menyerap berbagai informasi dari dalam al-qur’an.Bagaimana dengan kita sebagai muslim yang mengimaninya? Tentu saja kita bisa mendapatkan yang lebih dari itu.
Dalam Qs.Al-Baqarah 38 Allah menjanjikan adanya petunjuk yang akan membebaskan dari rasa takut dan sedih,QsThahaa 123-124 juga menyebutkan bahwa dengan petunjuk tersebut kita tidak akan celaka dan tersesat.
Al-Qur’an pula memposisikan dirinya sebagai bacaan.Quraish Shihab(2008:21) menyebutkan bahwa al-qur’an secara harfiah berarti ‘Bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan’ Al-qur’an Al-Karim berarti ‘Bacaan Maha sempurna dan Maha mulia’.
Nabi Muhammad SAW ketika menerima al-qur’an adalah orang yang umii begitu pula keadaan masyarakat saat itu yang masih terbelakang,tak banyak yang sudah mengenal baca-tulis.Bacaan yang maha sempurna ini dimaksudkan agar
Mereka dan generasi selanjutnya membacanya.
            Ali ibn Thalib menyebutkan 3 perkara yang akan menambah kesajahteraan badan dan menghilangkan dahaga yaitu: gosok gigi,berpuasa dan baca qur’an.
          Alqur’an memiliki kedudukan tinggi & fungsi luas tak terbatas.Dengan adanya nama nama lain dari al-qur’an seperti Adz-dzikra(peringatan) An-nur(cahaya) Asy-syifa(penawar) Al-furqan(peembeda) Al-bayan(penjelas) Dll,memudahkan Al-qur’an dapat diterima,dipahami dan diamalkan secara benar.
Biasanya alasan penamaan dikarenakan banyak dari kata kata tersebut terdapat dalam ayat antara lain Firman Allah Ta’ala:
تبارك الذي نزل الفرقان على عبده ليكون للعلمين نظيرًا

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.
Qs.Al-Furqan 1)

            Itulah alasan mengapa al-qur’an disebut al-furqan.Adapun firman lain yang menunjukan al-qur’an disebut adz-dzikra:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(Qs.Al-Hijr 9)

Ketika kita membaca atau mendengar lantunan ayat ayat suci al-qur’an,kita akan tenggelam dalam lautan kalimat kalimat indah yang  melukiskan segalanya.
Sungguh maha benar Allah atas segala firmannya.

B.Tujuan Al-Qur’an dalam kecerdasan
1. Pengertian Al-Qur’an
            Al-Qur’an menurut bahasa berasal dari kata qara’a yang artinya bacaan.Sedangkan menurut istilah Al-qur’an adalah kalam allah yang diturunkan secara berangsur angsur kepada nabi Muhammad Saw dan umatnya melalui perantara malaikat jibril.

2.Pengertian Kecerdasan
            Apa perbedaan pintar dan cerdas? Pertanyaan tersebut mungkin sering terlontar di kalangan masyarakat,namun hanya sebagian dari kita yang mengetahui secara pasti perbedaannya.
Kepintaran adalah kemampuan menyerap informasi.Ketika seseorang membaca buku atau membaca situasi di sekitarnya kemudian ia mendapat informasi dari apa yang ia lakukan sebelumnya,itu bisa di katakan pintar.Orang pintar memiliki banyak pengetahuan tapi tak jarang hal itu menghambatnya dalam menetukan sikap dan pengambilan keputusan.
Kecerdasan adalah kemampuan mengelola kepintaran.Misalkan seorang ketua tim yang memiliki sejumlah anggota,mereka bekerja pada sebuah EO.Sebagai ketua tim yang cerdas ia pasti mampu memanage anggota dengan kemampuan yang berbeda dan  memberikan tugas pada mereka sesuai dengan tempatnya.
Kita di ciptakan oleh Allah SWT dengan kecerdasan tertentu dan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pula.
Howard Gardner seorang profesor pendidikan universitas Harvard membagi tipe kecerdasan menjadi 7 yaitu: Linguistik/bahasa,Logika,Spatial/ruang,Intrapersonal,Interpersonal,Kinetis,Naturalis.Yang lebih di kenal  dengan kecerdasan ganda.
Singkatnya,Kecerdasan adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu.


3.Al-Qur’an sebagai Qur’anan Arabiyyan
            “Bahasa” adalah alat komunikasi kompleks yang telah digunakan sejak manusia ada.Bahasa memiliki fungsi sosial dan kultural.Bahasa juga dapat menunjukan identitas dan ukuran intelektualitas seseorang.
            Al-qur’an di turunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia.Bahasa yang di gunakan adalah bahasa arab.Bahasa arab kitab(al-qur’an) memiliki intensitas keindahan yang luar biasa dibandingkan dengan bahasa arab amiyah(arab pasar atau bahasa sehari-hari) ataupu bahasa arab fushha(yang memperhatikan gramatikal,biasa digunakan di sekolah-sekolah). 
            M.Djarot Sensa ( 2004:6) menerangkan bahwa al-quran sebagai Qur’anan Arabiyyan memiliki empat fungsi yaitu agar:
§        Menggunakan akal
Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).(az-zukhruf:3)
§        Menjadi orang bertaqwa
 (Ialah) Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertaqwa.(Az-zumar:28)
  • Mau menuntut ilmu

     كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُون
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui.(Fushilat:3)
  • Sebagai peringatan
“….وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا……”
……Untuk memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di sekitarnya…..(Al-An’am:92)

4.Rangsangan dari al-qur’an
            Sebuah blog menyebutkan bahwa ketika kita membaca huruf hijaiyyah, alif ba ta tsa dst..kelenjar pitulary(dalam otak) akan memproduksi hormon tertentu yang dilakukan lidah terhadap simpul syaraf yang banyak terdapat di rongga mulut.Kelenjar lidah berefek pada kelenjar pineal sehingga memberikan rasa teduh,tenang,tentram ketika berdoa dan membaca alqur’an dengan benar.
            Selain memberikan ketenangan pada pembacanya,secara mendasar al-qur’an diturunkan untuk mencerdaskan manusia agar bisa hidup dalam hidayah Allah SWT dan tidak menyimpang dari jalanNya.
Al-qur’an mendorong manusia agar melakukan hal-hal yang dapat membentuk kecerdasam yaitu:
a.       Agar menggunakan akal
  
Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).(az-zukhruf:3)
Al-qur’an adalah firman Allah yang sangat jelas kandungannya dan hanya kaum yang mau berfikirlah yang mampu memahami maksud yang tersirat di dalamnnya.
b.      Untuk di tafakuri
مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
…Apa  yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.(Annahl:44)

c.       Agar menjadi penuntut ilmu
                            
           Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui.(Fushilat:3)

Al-Qur’an pula dapat menimbulkan kecerdasan yang mengaktualisasikan indra,anggota tubuh,akal,pikiran,hati dan jiwa.
Allah SWT menganugerahkan indra yang memiliki kekuatan untuk menerima informasi-informasi tertentu sesuai fungsinya.Manusia bisa cerdas karena otak dan syaraf berhubungan erat dengan alat indra yang berpotensi dalam mengembangkan kecerdasan manusia.
Dalam penglihatan dengan mata sebagai perantara,kita mampu melihat karunia yang tak terhingga jumlahnya seperti kasih sayang dan cinta Allah SWT bahkan pada hal hal yang kecil sekalipun.Telinga sebagai alat pendengaran apabila telah mengalami pencerdasan,ketika mendengar kalimat Allah dan ayat al-qur’an akan membuat hati bergetar dan menambah keimanan.Pencerdasan yang  di lakukan dengan lidah adalah kemampuan memilah kata kata yang baik untuk di ucapkan agar berkenan di hati orang-orang.
Anggota tubuh kita gunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat penghambaan seperti shalat,ibadah haji,jihad fi sabilillah,dsb.Tangan dan kaki merupakan bagian dari anggota badan yang sering digunakan.Ketika kita telah memahami ayat al-qur’an yang memerintahkan untuk menggunakan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan,maka akan tepat jika kita memanfaatkan  tangan dengan tidak melakukan saktivitas-aktivitas yang dilarang seperti mencuri,membunuh,menyentuh yang tidak semestinya,begitu pula kaki kita tidak akan diangkahkan ke tempat-tempat berbau maksiat,tapi dilangkahkan untuk bersilaturrahmi,ke majelis ilmu,mentadaburi ciptaan Allah,dll.Kaki dan tangan kita juga sering di sucikan oleh air wudlu sehingga akan mendorong kita untuk berbuat sebaik-baiknya.
Pikiran dan akal merupakan perangkat yang berkaitan.Pikiran berupaya mengelola serta merumuskan informasi dan rangsangan yang diterima oleh tubuh manusia.Sedangkan akal bertanggung jawab mengkaji lebih jauh apa saja yang disampaikan pikiran.
Allah SWT menjadikan pula hati sebagai kekuatan dalam kehidupan manusia dan tempat menetapnya iman.Djarot Sensa (2004;48) mengemukakan bahwa kecerdasan intelektual yang tidak di bimbing oleh hati membuat banyak orang silau dan mendewakan kekuatannya setara dengan tuhan,karena itu banyak orang celaka dan mencelakakan manusia-manusia lain.Alangkah beruntungnya kita karena Allah membimbing hati kita dengan al-qur’an
Jiwa di ibaratkan sebuah server yang menyimpan banyak data.
Ary Ginanjar(2001:87) mengatakan “ketika jiwa manusia mengangguk,mengetahui Allah sebagai tuhannya,maka saat itulah sifat tuhan yang suci dan mulia muncul dari dalam godspot-nya,dari sinilah kecerdasan spiritual bermula.

C.Menjadi Cerdas Melalui Al-Qur’an
            Al-Qur’an merupakan sumber ilmu yang paling penting bagi umat islam,kecerdasan tidak dapat di pisahkan dari al-qur’an,karena qur’an adalah bentuk yang tidak menyimpang.
            “Barang siapa yang menghendaki ilmu pengetahuan hendaklah ia membaca al-qur’an,didalamnya terdapat ilmu orang orang terdahulu & yang kemudian.(Abdullah ibn Mas’ud)
            Oleh karena itu kita harus bersyukur karena Al-qur’an memang dimaksudkan untuk mencerdaskan manusia.
1.Perintah untuk berfikir
            Manusia merupakan حيوان ناطق (hewan yang berfikir).Berfikir merupakan cirri khas yang membedakan antara manusia dan hewan.Melalui potensi yamg Allah berikan,manusia mampu untuk berfikir.Kita diperintahkan untuk berfikir dikarenakan beberapa sebab,diantaranya:
·                     Adanya perumpamaan-perumpamaan.(Qs.Al-Hasyr:21)
·                     Adanya  penjelasan Allah terhadap ayat-ayatnya(Qs.Yunus:24)
·                    Adanya penguasaan terhadap jiwa manusia (Qs.Az-zumar :42)
  • Adanya penciptaan langit dan bumi serta bergantinya siang dan malam (Qs.ali -imran :190-191)
  • Dll
2.Metode memahami al-qur’an
            “Sesungguhnya jika di dalam rumah di bacakan ayat suci al-qur’an,maka akn lapang penghuni rumah tersebut,banyak kebajikan di rumah itu dan akan datang para malaikat maka keluarlah setan dari rumah itu.Sebaliknya,rumah yang penghuninya tidak baca qur’an akan mendatangkan kesempitan disamping itu kebajikan berkurang para malaikat keluar dan masuk setan ke rumah itu.”
(Abu Hurairah 51)
            Untuk mencapai kebajikan,kebahagian serta ketenangan batin itulah,kita perlu memahami al-qur’an agar memperoleh kecerdasan.
            Ada beberapa metode yang dapat menunjang kita dalam memahami al-qur’an diantaranya:
·        Mendengarkan
                                      وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.(Qs.Al-Araf:204)
Ketika seorang ibu hamil lalu mendengarkan lantunan indah ayat suci al-qur’an,maka akan berpengaruh pada kondisi psikologis sang ibu,ia akan memperoleh ketenangan,kedamaian dan ketentraman hati sehingga tercurahlah kasih sayang yang begitu besar pada calon bayinya kemudian akan terbentuklah kecerdasan pada anaknya kelak.
Apabila kita mendengarkan & menyimak al-qur’an yang di bacakan maka kita akan memperoleh rahmat dan manfaat yang begitu banyak.
·        Membaca
           (٣)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٢)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ)اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
  (٥)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٤)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah,3. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Qs.Al-alaq 1-5)
Allah SWT mengawali permulaan turunnya al-qur’an dengan ayat yang memerintahkan nabi SAW untuk “membaca”,walaupun pada saat itu keadaan beliau adalah orang yang umii (tidak mengenal baca-tulis).Perintah membaca tersebut bukan hanya untuk hal yang tersurat tapi juga untuk hal yang tersirat.Bukan hanya baca ‘tulisan’ tapi juga membaca kehidupan,membaca ciptaan Allah,membaca keagungan Allah,dsb.
Sesungguhnya Allah ialah zat yang menciptakan mahkluk,mampu membuat nabi Saw biisa membaca walaupun sebelumnya beliau belum pernah belajar baca-tulis.
Perintah اقرء  tersebut di ulang-ulang,dikarenakan setelah membaca berulang dan terbiasa maka akan meresap ke dalam jiwa.
Ketika hendak membaca qur’an mulailah dengan taawudz
اعوذ با لله من الشيطان لرجيم                                                                                             
Dari kalimat tersebut sudah jelas bahwa kita meminta perlindungan kepada Allah agar tidak di pengaruhi setan-setan yang akan menyesatkan,tentu kita ketahui bahwa setan sangat membenci al-qur’an,agar dapat memahami dan mengamalkan al-qur’an dengan mudah tanpa gangguan setan kita perlu memohon perlindunganNya.   
Hendaknya kita juga membaca al-qur’an dengan disertai nama Allah.Untuk apa? Ketika mengucapkan bismillah kalimat tersebut menanamkan rasa optimisme dalam diri kita karena kita percaya bahwa dzat Allah menyertai dan memudahkan kita bukan hanya ketika membaca al-qur’an tapi dalam segala hal,selain itu akan tertanam pula rasa kelemahan di hadapan Allah yang maha agung.
            Dalam membaca dan mengkaji al-qur’an tidak di perkenankan untuk  tergesa gesa.Hal itu menunjukan betapa tidak sabarnya diri kita dan hasil yang didapatkan pun tidak akan maksimal,bukan tidak mungkin akan menimbulkan kekeliruan.
            Membaca al-qur’an dengan tilawah pun perlu di tekankan,karena kita akan terhanyut menikmati spiritualitas Al-qur’an ketika hati mampu meresapi keindahan irama dan kelembutan nada di dalamnya.
·        Menghafal
(Pada hari kiamat) akan dikatakan kepada ahli al-qur’an ‘Bacalah dan naiklah menuju tingkatan tingkatan surga’ Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya ketika di dunia.Karena sesungguhnya tempat kedudukanmu berada pada akhir ayat yang engkau baca.(HR.Tirmidzi)
Bukankah kita menginginkan kedudukan yang tinggi disisi Allah? Dengan menghafal ayat al-qur’an dan menelaahnya kita akan mendapatkan itu semua,selain itu metode menghafal dapat mengasah otak agar tidak tumpul.
·        Menelaah
Menelaah al-qur’an adalah mengupas seluk-beluk tentang ayat,isi
kandungan dan segala hal yang berkaitan dengannya.Semakin sering menggali dan mengamalkan al-qur’an,Allah akan semakin membukakan kandungan khazanah ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya,tentu kita ketahui pula bahwa al-quq’an adalah sumber segala disiplin ilmu.Tanpa di gali,maka pengetahuan yang begitu berharga tersebut akan terkubur.
·        Tafakur
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
keterangan-keterangan (mu’jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka  dan supaya mereka memikirkan,(Qs.Annahl:44)
Tafakur adalah suatu perenungan dengan melihat,mengobservasi,menganalisa sesuai dengan penglihatan akal
·        Tadabur
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci? (Qs.Muhammad 24)
Tadabur adalah perenungan secara menyeluruh untuk mendapatkan pemahaman optimal dari suatu ungkapan secara mendalam.

D.Macam Macam Kecerdasan
            Sebagaimana telah kita ketahui sebelumnya bahwa pada dasarnya al-qur’an diturunkan memang untuk mencerdaskan umat manusia.Dalam al-qur’an ada beberapa istilah kecerdasan diantaranya:
v     العقل
Allah Swt tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia dari pada akal,sebagaimana dalam hadits rasul Saw:
            “Pertama kali yang diciptakan Allah adalah akal,maka Allah berkata kepadanya ‘Datanglah! Maka dia datang,lalu dikatakan Pergilah! Maka ia pergi.Lalu Allah berkata: Demi kemuliaan Ku aku tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia dalam pandangan ku dari kamu(akal),karenamu aku menyiksa,memberi,membalas dan menghukum.[1]
            Sesungguhnya manusia dengan akalnya mampu memahami segala sesuatu,mampu memahami ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kebesaranNya.
            Ada beberapa hal yang mengharuskan untuk menggunakan akal diantaranya:
·        Agar tidak tuli,bisu,dan buta(Qs.Albaqarah 171)
·        Agar tidak membuat kedustaan terhadapNya (Qs.Al-maidah103)
·        Adanya sejumlah perintah dari Allah (Qs.Al-an’am 151)
·        Agar tidak dimurkai Allah (Qs.yunus 100)
·        Pujian hanya bagi Allah (Qs.Al-Ankabut 63)
Seorang ahli geologi muslim dari eropa bernama Prof.Harun Musthafa mengatakan :Diantara keistimewaan islam adalah berdasarkan akal(rasio).Islam tidak menuntut para pemeluknya untuk membekukan kemampuan berfikir yang dimiliki akalnya,berbeda dengan pemeluk agama lain yang menyuruh kepada para pengikutnya untuk meyakini madzhab dan aliran serta pendapat tertentu yang di anutnya dengan membabi buta tanpa mengetahui dan memikirkannya.
v     قلب
Dalam al-qur’an Al-Qalb bermakna Al-ilmu wal fahmu(ilmu dan faham).

maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.
(Qs.Al-Hajj 46)

Hati memiliki kemampuan untuk menampung aspek keimanan dan kerohanian apabila telah melakukan pensucian jiwa dan memiliki ilmu atas izin Allah.
            “Bukankah jika seseorang sakit tidak menjamah makanan dan minuman dia akan mati?Demikian juga dengan hati,jika tidak diberi hikmah dan ilmu selama tiga hari hati pun akan mati”[2]
v     اولوالابصار
Kehidupan ibarat kita sedang mengendarai motor,kita harus fokus melihat kedepan tapi terkadang perlu juga melirik spion untuk mengetahui apa yang ada di belakang.Begitu pula kehidupan,kita hidup di ruang lingkup hari ini dan terus bergerak menuju masa depan yang sulit untuk di ketahui dan dijabarkan secara detail,akan tetapi masa lalu hanya di jadikan spion yang hanya dilirik sesekali.
Seseorang yang memiliki kecerdasan ulu-l-abshar mampu memandang jauh kedepan guna mengantisipasi dirinya agar tidak terjerumus pada segala hal yang merugikan.Ciri-ciri dari ulu-l-abshar ialah:
·        Dapat melihat adanya bantuan dari Allah (Qs.ali imran 13)
·        Memperoleh pelajaran dari bukti bukti keperkasaan Allah. (Qs.Al-Hasyr 2)
·        Megalami pengujian dari Allah dan berzikir untuk negeri akhirat (Qs.Ash-shad 45-46)
·        Dll

v     الفئاد  (Fuad)
Fuad hampir semakna dengan qalbu.Fuad bermakna pancaran hati murni yang bersih.
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
 Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.(Qs.Annajm 11)
v     النهي  (Nuha)
Nuha merupakan sebuah nama akal pengikat,maksudnya akal tersebut menekang manusia dari apa apa yang tidak layak di lakukan.Firman Allah dalam Qs.Thahaa 128:
Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.
            Maka beruntunglah karena dalam diri kita terdapat semacam control yang dapat menahan diri kita dari perbuatan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan.
v     حجر (Hijrun)
Hijrun adalah akal yang mencegah manusia dari apa yang di bisikan dorongan jiwannya.
هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ
Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal.(Qs.alfajr:5)
v     اولوالبا ب (Ulu-l-albab)
Menurut Al-Raghib لبّ  berasal dari kata لبّ يلبّ لبّا  .البّ artinya akal yang bersih.Adapun beberapa pendapat yang menjelaskan tentang ulu-l-albab diantaranya:
      Imam Al-Biqa’i: Akal yang bersih pemahaman yang cemerlang terlepas dari semua ikatan fasik sehingga mampu menangkap ketingggian taqwa dan menjaga ketaqwaan hati.
      Al-Harali: Albab ialah sisi terdalam akal yang berfungsi untuk menangkap perintah Allah dalam hal-hal yang dapat diinra seperti halnya sisi luar akal untuk menangkap hakikat hakikat makhluk.Mereka adalah orang –orang yang menyaksikan Rabb mereka melalui ayat-ayatNya.
      Allah Swt memuji kaum ulul albab,mereka sering disebut dan di perintahkan untuk bertaqwa.Merekalah manusia kompeten untuk mendalami kandungan al-qur’an,paling banyak merenung,berdzikir,paling dalam ilmunya,paling memegang teguh agamanya.
      Dalam beberapa ayat al-qur’an menyebutkan karakteristik ulul albab diantaranya Qs.Azzumar 17-18:


Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya  dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, 18. yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang- orang yang mempunyai akal.
Terdapat 3 karakter yaitu:
1.      Menghindarkan sesuatu  yang di sembah selain Allah
2.      Ketergantungan.Hanya pada Allahlah menyembah.
3.      Mengaplikasikan apa yang di ucapkan
Adapun surat yang paling banyak menebutkan karakteristik ulul albab yaitu Qs.Ar-Rad 19-24:

Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,
20. (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,
21. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk.22. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
23. (yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
24. (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum″. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Karakteristik yang terdapat pada surat tersebut diantaranya:
1.      Mengakui ketuhanan Allah
2.      Tidak merusak kepercayaan
3.      Menyambung silaturahmiوmemperhatikan hak hak manusia
4.      Takut pada buruknya perhitungan hari akhir
5.      Sabar terhadap kesulitan yang timbul dari tanggung jawab
6.      Shalat dan menjaga konsistensi pelaksanaannya
7.      Takut terhadap keagungan Allah
8.      Menginfakan harta di jalan Allah
9.      Mengikuti perbuatan jelek dengan yang baik.
E.Bimbingan Allah dalam Kecerdasan
Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. (QS.Ar-Rahman3- 4)
Allah Swt telah menciptakan manusia dan mengajarinya untuk mengungkapkan apa yang terlintas di hati dan fikirannya.Tanpa bimbingan Allah,nabi Muhammad Saw tidak akn mengajarkan Al-qur’an pada umatnya.
            Allah Swt memberikan karunia yang luar biasa pada setiap insan.Curahan kasih sayang yang tak terhingga menjadikan kita harus bersyukur karenanya.Diantara karunia tersebut yaitu bimbingan Allah dalam mencerdaskan manusia.
            Dalam Al-qur’an ada yang disebut istilah pensibghah-an(pencelupan).Sibghah ialah bimbingan secara langsung yang Allah berikan agar manusia cerdas.Firman Allah dalam Qs.Al-Baqarah138:
 صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah
Menurut Ad-Dahak dari Ibnu Abbas yang di maksud ilmu Allah ialah agama Allah.Dengan mencelupkan diri ke dalam ad-dien yang suci,hati akan penuh dengan ajaran agama yang Allah kehendaki sebagai risalahNya yang terakhir.Ketika kita mencelupkan diri kedalam ajaran islam,sampai sekecil-kecilnya organ dalam tubuh pun akan tercelup,ia akan mengalir bersama darah,berdenyut bersama nadi dan akan nampaklah keislaman dalam diri kita.
Pensibghahan menjadikan islam meresap dalam diri dan membekas di hati serta mampu membentuk manusia menjadi muslim yang memiliki jati diri dan tunduk tulus pada Allah Swt.
Selain sibghah Allah juga memberikan karunia lain yang menunjang kecerdasan diantaranya nikmat yang dapat memudahkan dalam kehidupan,petunjuk yang akan menyelamatkan dari kesesatan,kasih sayang yang memberikan manfaat dan pertolongan,keberuntungan yang akan menjadikan kita lebih bersyukur.


            BAB III
KESIMPULAN 
            A.Kesimpulan
            1.Al-Qur’an merupakan kitab maha sempurna yang Allah turunkan.Isi
kandungannya sesuai dengan zaman yang terus berkembang.
2.Tujuan diturunkannya al-qur’an pada dasarnya untuk mencerdaskan
manusia,agar manusia tersebut mau berfikir,mau menuntut ilmu,mau
 menggunakan akalnya.
            3.Untuk memahami al-qur’an,kita dapat menggunakan beberapa metode
misalnya melalui membaca dengan tartil,mendengarkan kemudian di
resapi maknanya,menghafal,menelaah secara mendalam.Al-Qur’an pula dapat mengaktualisasikan alat indra kita agar bermanfaat.
4.Dalam al-qur’an ada beberapa istilah kecerdasan diantaranya:
·        العقل
   Mampu menerima ilmu dan memanfaatkan potensinya
·                  قلب
Dalam al-qur’an Al-Qalb bermakna Al-ilmu wal fahmu(ilmu dan faham).
·                  اولوالابصار
Mampu memandang jauh kedepan.
·                  الفئاد  (Fuad)
Fuad bermakna pancaran hati murni yang bersih.
·                النهي  (Nuha)
Nuha merupakan sebuah nama akal pengikat,maksudnya akal tersebut mengekang manusia dari apa apa yang tidak layak di lakukan
·                حجر (Hijrun)
Hijrun adalah akal yang mencegah manusia dari apa yang di bisikan
 dorongan jiwannya.
·                اولوالبا ب (Ulu-l-albab)
Menurut Al-Raghib لبّ  berasal dari kata لبّ يلبّ لبّا  .البّ artinya akal yang bersih.

5.Allah Swt membimbing manusia agar menjadi cerdas diantaranya melalui pen sibghahan(pencelupan).



Daftar pustaka

Al-Qur’anul karim terjemahan Depag.Bandung:Syamil
Abidin,Dr.Danial Zainal.2007.Al-Qur’an for life exelance.Sdn Bhd:Pts    
 Millenia
Agustian,Ary Ginanjar.2008.ESQ:1 ihsan 6 rukun iman 5 rukun
Islam.Jakarta:Arga publishing.cet-42
Al-Husaini,Syaikh Kalaf Muhammad.2002.Terjemah Al-qur’an yuqawwim
aqwala,an-nafsawa,al-lisan,Jakarta Selatan:Mustaqim
Al-Maraghi,Ahmad Musthafa.1989.Terjemah tafsir Al-
Maraghi.Semarang:Toha Putra
Dedeng Rosyidin,Drs.H.M.Ag,Makalah “kecerdasan dalam pandangan
 islam”,Bandung
Ngalim Purwanto,Drs.M.MP.2007.Psikologi pendidikan.Bandung:PT.Remaja
 Rosda Karya
Sensa,M.Djarot.2004.Qur’anic Quotient:kecerdasan kecerdasan bentukan al-
qur’an.Jakarta:Hikmah
Shihab,M.Quraish.2008.Lentera Al-qur’an.Bandung:Mizan
Basiclife.Blogspot.com
Hermawayne.Blogspot.com
Rihlah.Tripod.com








[1] Dikutip dari buku karya  Syaikh Khalaf  Muhammad  Al-Husaini
[2] Dalam kitab Ihya ulumuddin,Fathul Mausuli