Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,kebudayaan diartikan sebagai hasil
kegiatan dan penciptaan batin(akal budi) manusia seperti
kepercayaan,kesenian,adat istiadat,dan kegiatan(usaha)batin untuk menciptakan
sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.Sedangkan Edward Taylor berpendapat
bahwa budaya adalah kompleks, yang mencakup pengetahuan, seni, kepercayaan,
adat istiadat, hukum, moral dan kebiasaan lain dan kemampuan yang diperoleh
manusia sebagai anggota suatu masyarakat tertentu.
Studi budaya memiliki beberapa karakter diantaranya:
1. Budaya itu dipelajari dan diperoleh
2. Budaya diwariskan turun temurun dari generasi ke
generasi
3. Budaya berkembang melalui interaksi individu
4. Budaya merupakan pemikiran yang mendalam untuk
dijadikan simbol yang memberikan makna terhadap lingkungan melalui pengalaman
Budaya
dapat dipelajari melalui enkulturasi yang merupakan proses dimana seorang
individu memahami persyaratan studi budaya masyarakat sekitarnya.Dalam studi
budaya di kategorikan menjadi dua bagian:
1. Budaya Implisit
merupakan
hubungan antara kelompok dan satu kelompok individu dimana mengatur dan
diharapkan untuk berperilaku sesuai dengan budaya kelompoknya.
2. Budaya Eksplisit
adalah
kebalikan dari budaya implisit dimana sekelompok individu mengadopsi budaya
dari satu kelompok individu dengan budaya yang berbeda.
Pada
dasarnya budaya bersifat dinamis, karena sering dipengaruhi oleh perubahan
dalam kehidupan modern.
Dengan demikian,kebudayaan merupakan hasil daya cipta
manusia yang menggunakan dan mengerahkan segenap potensi yang
dimilikinya,selanjutnya digunakan sebagai kerangka acuan oleh seseorang dalam
menjawab masalah yang dihadapinya,sehingga kebudayaan tampil sebagai pranata
yang terus menerus dipelihara para pembentuknya dan generasi selanjutnya yang
diwarisi kebudayaan tersebut.
Selanjutnya,pendekatan kebudayaan tersebut digunakan
untuk memahami agama.Ketika kita melihat dan memperlakukan agama sebagai
kebudayaan maka yang kita lihat adalah agama sebagai sebuah keyakinan yang
hidup dalam masyarakat,maka agama menjadi corak lokal yang sesuai dengan
kebudayaan dari masyarakat tersebut.Untuk dapat menjadi pengetahuan dan
keyakinan dari masyarakat yang bersangkutan, maka agama harus melakukan
berbagai proses perjuangan dalam meniadakan nilai-nilai budaya yang
bertentangan dengan keyakinan hakiki dari agama tersebut dan untuk itu juga
harus dapat mensesuaikan nilai-nilai hakikinya dengan nilai-nilai budaya serta
unsur-unsur kebudayaan yang ada.Dengan demikian maka agama akan dapat menjadi nilai-nilai
dari kebudayaan tersebut.
Apa manfaat
melakukan pendekatan kebudayaan terhadap agama?
1. Sebagai alat untuk memahami corak keagamaan yang dipunyai oleh sebuah masyarakat
2. Untuk dapat mengarahkan dan menambah keyakinan agama
yang dipunyai oleh para warga masyarakat tersebut sesuai dengan ajaran yang
benar menurut agama tersebut,tanpa harus menimbulkan pertentangan.
Pengamalan agama yang terdapat dalam suatu
masyarakat,diproses oleh penganutnya dari sumber agama yaitu wahyu melalui
penalaran.Contohnya teks Alquran dan hadits sudah melibatkan unsur penalaran
dan kemampuan manusia.Dengan demikian,Islam menjadi membudaya/membumi
ditengah-tengah masyarakat.Melalui pemahaman terhadap kebudayaan
tersebut,seseorang akan dapat mengamalkan ajaran agama.
Islam sering disebut produk budaya,khususnya budaya
Arab.Hal tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya fenomena budaya arab yang
kemudian dijadikan rujukan keagamaan misalnya sakralisasi bulan
Ramadhan,mengagungkan bulan-bulan haram(Muharram,Rajab,Dzulqa’dah,dan Dzulhijjah),Penggunaan
jilbab yang saat itu merupakan alat kultural untuk pengamanan sosial bagi
perempuan dan lain-lain,selain dikarenakan lahirnya Islam di tanah Arab dan
bahasa yang digunakan dalam kitab suci agama Islam adalah bahasa
Arab.Keterkaitan antara budaya Arab dan Islam seringkali membuat kesulitan
membedakan mana yang merupakan budaya islam sendiri dan mana yang
bukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar